Chapter 38: Bab 38
Kemunculan berulang kali anggota Team Echo Six membuat Eddie bertanya-tanya, kenapa mereka jarang sekali muncul di game dan animasi yang pernah dia lihat dan mainkan sebelumnya?
Dia tahu tujuan mereka adalah G-Serum, tapi apakah perlu melakukan misi beresiko besar seperti ini? Benar G-Serum sangat ampuh, tapi kelemahannya juga banyak. Efek samping akan membuat orang kehilangan kendali tubuh serta membuat mereka bermutasi menjadi Monster!
Setelah mendapatkan data Anti Virus dari Mueller, Eddie segera kembali ke lab untuk mempelajari lebih detail informasi Anti Virus tersebut.
Ternyata bahan paling penting dalam pembuatan Anti Virus tak lebih dari larutan obat dari berbagai tanaman herbal serta T-Virus sendiri.
Tentu saja Anti virus ini tak 100% efektif, tapi sangat praktis untuk digunakan, selama seorang yang terinfeksi oleh T-Virus belum sepenuhnya berubah menjadi Zombie. Maka perubahan itu bisa di cegah dengan Anti Virus ini.
Melakukan penelitiannya lebih lanjut, Eddie memahami bahwa Anti Virus tak sepenuhnya mampu menghancurkan infeksi T-Virus, masih akan aka sejumlah kecil T-Virus yang akan tertinggal dan menyatu dengan sel.
"Apakah kamu ingin menggunakan Anti Virus pada dirimu sendiri? Ingat, tubuhmu telah menyatu dengan T-Serum, jadi lebih baik urungkan niatmu."
Suara feminim tiba-tiba terdengar. Suara itu tak lain datang dari Annette; "Kemungkinan besar tubuhmu akan dinonaktifkan setelah menggunakan hal tersebut."
Annette bersandar di depan pintu, ekspresinya terlihat sangat serius. Rambut yang biasanya dia gerai sekarang telah di ikat dengan gaya ekor kuda.
"Aku tahu konsekuensinya... Apakah kamu punya saran lain?" Eddie tak menyangkal pernyataan Annette, jika dia mencoba menggunakan Anti Virus, kemungkinan besar sel T-Serum yang telah menyatu dengan tubuhnya menolak benda asing tersebut.
Hasil terburuk akan menyebabkan kelumpuhan seluruh tubuh!
"Tidak, tapi kamu bisa mencoba Serum tipe baru-"
Annette mulai menjelaskan beberapa hal kepada Eddie. Nadanya masih tak berubah, acuh tak acuh.
Eddie menghela nafas berat, perlahan dia duduk sambil memijat kening kepalanya. Dia merasa sangat pusing; 'Kenapa sangat sulit untuk menjadi kuat?' Eddie sangat ingin menyempurnakan Serumnya, dia tak akan pernah menerima produk cacat yang memiliki satu adau dua efek samping seperti yang telah digunakan oleh Wesker!
Melihat Eddie yang terlihat sedih, Annette merasa ibah, dia berkata dengan nada lebih hangat; "Penelitian Serum adalah hal yang sangat sulit dan juga memakan waktu yang panjang. Tak mungkin menyelesaikan segala permasalahan dalam semalam, kamu sendiri masih muda, ada banyak waktu yang bisa kamu curahkan."
Annette mencoba menghibur Eddie.
"Tidak, aku harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Aku telah memetakan masalah 'impotensi' dari T-Serum, hanya ada satu kecacatan yang harus segera aku perbaiki!"
Eddie berkata dengan penuh tekat, Setelah itu dia berdiri dan segera meninggalkan lab. Bersiap menemui Sergei untuk menerima bayarannya.
Dia akan meminta sample Virus leluhur sebagai bahan penelitian.
Annette menyipitkan matanya, selain itu pipinya juga mulai merona. 'Memetakan masalah Impotensi?' Nampaknya dia tahu apa yang Eddie bicarakan.
Ngomong-ngomong, beberapa hari ini dia telah mengabaikan putri tercintanya, Sherry. Annette ingin segera bertemu dengan malaikat kecilnya.
***
Di salah satu bar kota Raccoon.
Sebagian besar anggota Team Penyelamat Taktis telah berkumpul di bar ini, tentunya hanya sekedar untuk minum dan bersantai, Jill pun tak tekercuali.
Kecuali Wesker, semua orang datang ke bar ini, latihan gila yang baru-baru ini mereka lakukan membuat mereka sangat lelah.
Wesker telah menginstruksikan bahwa pelatihan mereka akan lebih di perketat lebih dari hari sebelumnya. Hal ini dikarenakan Direktur kepolisian Brian Irons ingin Team Taktiss untuk menyelidiki hal yang telah terjadi di pegunungan Arklay.
Tugas ini sangatlah berat, jadi pelatihan Team juga di tingkatkan.
Tapi alasan yang sebenarnya tentu saja karena 'rencana' Wesker. Dia ingin menggunakan anggota S.T.A.R.S. untuk mengetes seberapa kuat senjata biokimia yang ada di pegunungan Arklay.
Wesker ingin mengumpulkan segala informasi yang dapat dia jual ke perusahaan musuh Umbrella.
Kembali ke bar, bahkan paman Mark juga ikut berkumpul, Kevin pun sama.
Kevin yang periang segera menghampiri salah satu temannya, Chris. "Hei, Chris, aku dengar Team kalian sangat sibuk beberapa hari ini. Apakah ada hal besar yang terjadi?"
Kevin menyapa Chris sambil menyodorkan sebotol bir.
"Lebih baik tak membahas hal itu, mengingatnya saja membuatku merasa kelelahan... Aku berlatih siang dan malam seperti seekor anjing, tak sepertimu, bisa santai-santai. Betapa irinya aku."
Chris menghela nafas, tapi dia tak menolak botol bir yang disuguhkan temannya.
"Huh... Kasus hilang lagi, bulan ini banyak sekali kasus orang yang hilang di pegunungan Arklay. Jika hal ini terus berlanjut, tak akan lama tempat ini akan berubah menjadi tempat hantu!" Mark membaca berita koran terbaru.
"Nampaknya begitu, terakhir kali tetanggaku pergi piknik di sekitar pegunugan, hanya satu yang kembali. Benar-benar menyedihkan." Bob, teman Mark juga menimpali.
"Tetanggaku yang selamat itu tak lama kemudian di kirim ke rumah sakit jiwa. Aku yakin dia tidak gila, tapi entah kenapa dia dibawa pergi ke sana." Bob mencibir, nampaknya dia tak bisa di bodohi oleh kasus tersebut. Dia mencium bau-bau amis...
Kevin yang mendengar hal ini tetap diam, jujur saja dia tak merasa kaget. Hal-hal seperti ini benar-benar diluar kendalinya, dia hanya berharap dirinya serta keluargnya aman.
Mendengar percakapan Mark dan juga Bob, anggota Team Taktis juga mengangguk setuju, mereka memiliki firasat buruk saat mendengar 'Pegunungan Arklay' di ucapkan.
"Hmm... Nampaknya aku harus menyelidiki hal ini." Tiba-tiba terdengar suara feminim.
Seorang reporter wanita berambut pendek dengan setelah merah muda terlihat mencatat sesuatu dengan pena di atas buku catatan.
"Eh, siapa wanita cantik itu?" Joseph, salah satu anggota Team Alpha (Sekarang S.T.A.R.S.) bertanya pada Kevin dengan keingintahuan.
Kevin melirik ke arah wanita tersebut, dia berkata; "Alyssa Ashcroft, seorang reporter dari salah satu surat kabar kota Raccoon kita."
"Seorang wanita ulet yang tak suka berbasa basi, kamu yakin ingin memulai percakapan dengannya?" Kevin bertanya sambil mengangkat salah satu alisnya.
Joseph mengangguk. Setelah itu dia berjalan menuju ke arah wanita tersebut.
"Halo, cantik. Mau ngobrol?" Joseph menyapa sambil mencoba merayu wanita cantik itu.
"Tidak, pergilah." Alyssa berkata singkat sambil mendengus.
"Okeh-" Joseph menundukkan kepalanya, setelah itu kembali ke tempatnya yang semula.
Anggota S.T.A.R.S. yang lain mulai tertawa. Ternyata reporter cantik itu benar-benar berdarah dingin!
-----
dukung saya di;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77