Chapter 39: Bab 39
"Nyonya, ini anggur yang telah anda pesan." Pelayan manis bernama Cindy Lennox menghampiri Alyysa Ashcroft sambil membawa bir yang telah dipesan.
"Terima kasih." Alyssa mengangguk sambil terus menulis sesuatu di buku catatannya.
Beberapa saat kemudian, pintu bar terbuka dengan suara yang cukup keras, Eddie masuk dengan terhuyung-huyung.
Jill bergegas ke arah Eddie sambil bertanya khawatir. "Eddie, apakah kamu demam? Kamu terlihat cukup pucat."
Eddie menggelengkan kepalanya; "Tidak, aku hanya kelaparan."
Eddie menatap ke seorang pelayan, dia berkata. "Nona, tolong bawakan aku masing-masing menu masakan yang ada di sini. Juga, aku akan membayar semua bir yang dipesan oleh teman Jill!" Kata Eddie dengan senyum.
"Oh hei Eddie, raja perut telah datang, sungguh tepat waktu hahaha."
"Terimakasih atas traktirannya." Kevin menyapa Eddie sambil tersenyum.
"Dr. Eddie, anda benar-benar baik. Terimakasih." Paman Mark juga menyapa sambil berterimakasih. Sudah bertahun-tahun dia bekerja sebagai sekuriti perusahaan Umbrella, baru kali ini dia mendapati salah satu pemegang posisi penting bersikap ramah.
Jill tersenyum atas kebaikan Eddie. Di sisi lain tentunya dia telah merasakan perubahan tiba-tiba yang dialami oleh kekasihnya, entah kenapa Eddie menjadi semakin 'kuat' dalam 'hal' tertentu.
Alyssa, seorang reporter surat kabar di sisi lain memandang ke arah Eddie sambil mencoba berpikir. Seolah mencoba mengingat beberapa hal penting yang telah dia lupakan.
"Siapa pria itu sebenarnya? Kenapa aku merasa pernah mengenalnya? Seorang raja perut?" Alyssa berpikir keras, perasaannya mengatakan bahwa dia pernah mengenal sosok benarama Eddie tersebut. Tapi saat dia berpikir semakin dalam, kepalanya menjadi semakin sakit... Jantungnya juga berdetak semakin kencang saat memikirkan pria itu.
"Apakah aku telah melupakan sesuatu yang penting?"
Alyysa berkata dengan dirinya sendiri, banyak sekali pertanyaan muncul dalam kepalanya.
***
Sejujurnya menu di bar ini tidak banyak, tapi masih ada beberapa makanan kaleng sederhana yang rasanya bisa dibilang cukup lumayan. Ada juga keripik kentang, kacang kedelai kalengan serta kentang goreng.
Walaupun begitu Eddie tetap memakannya, lebih baik kenyang daripada kelaparan, bukankah begitu?
Setelah menghabiskan hampir semua persediaan makanan bar, akhirnya Eddie merasa cukup kenyang.
Jika sebelumnya Eddie tak langsung membayar semua pesanan dengan kartu bank miliknya. Maka pemilik bar akan berpikir bahwa pria ini hanya ingin makan gratis!
Jill menatap kekasihnya dengan cemas; "Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu masih lapar, Eddie?"
Eddie tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, jauh lebih baik sekarang."
"Adapun alasan aku sangat kelaparan... Sebelumnya aku menegak pill yang dapat meredakan perut kembung. Nampaknya efeknya terlalu kuat, hal ini membuat asam lambungku meningkat dan membuatku sangat kelaparan hahaha."
"Lain kali lebih baik berhati-hati..." Jill mengerang tak puas, dia benar-benar khawatir akan kesehatan Eddie.
"Jangan khawatirkan dia, Jill. Aku yakin pria ini tak akan mati dengan mudah." Kevin menimpali percakapan mereka.
"Hampir semua karyawan Umbrella memang sembrono seperti ini hahaha." Kevin mengangkat gelas birnya sambil bercanda.
Di sisi lain Chris merasa sangat sedih. Baru saja dia ingin mengaku kepada Jill, ternyata gadis yang dia taksir telah memiliki pacar! Bahkan mereka tinggal dalam satu apartemen!
"Luar biasa..." Chris terus menegak bir dengan buas, mencoba meredakan rasa sedih yang hatinya rasakan saat ini. Anggurnya sangat pahit dan tenggorokannya menjadi sangat sakit!
"Memang cinta, penderitaan tiada akhir..." Chris bergumam pelan, matanya berubah merah.
"Baru saja aku menyelesaikan penelitin baruku. Ini adalah produk kesehatan, aku tak akan mengatakan produk apa itu. Soalnya aku memiliki perjanjian kerahasiaan, jadi tak bisa aku katakan dengan lantang." Eddie berkata kepada Jill yang saat ini duduk di sampingnya.
Adapun produk kesehatan yang dia maksud tak lain adalah Serum baru yang telah dia kembangkan.
Setelah memecahkan masalah Anti Virus, Eddie berhasil menggabungkan T-Virus dengan Anti Virus yang mana menghilangkan efek samping 'kemarahan' yang muncul setelah menggunakannya.
Serangkaian percobaan telah dia lakukan, Eddie dapat memastikan bahwa produk ini telah siap dipakai. Bahkan dia bisa membuatkan Jill satu!
Eddie sendiri telah menyuntikkan Serum baru ini melalui pembuluh daranya beberapa jam yang lalu. Al hasil setelah fusi berhasil dia menjadi sangat lapar dan akhirnya muncul di bar ini.
Sejauh ini tak ada rasa 'kemarahan' atau haus darah yang sebelumnya pernah dia rasakan. Eddie sangat puas, dengan ini, Serum buatannya benar-benar 100% sempurna!
"Tuan, apakah anda bekerja di bawah perusahaan Umbrella? Apakah obat-obatan juga dikembangkan di sana?" Secara tiba-tiba, Alyssa berjalan mendekat sambil bertanya.
"Benar, kenapa anda bertanya, nona cantik?" Eddie mengangguk.
"Tidak apa-apa, aku hanya bertanya, itu saja. Ngomong-ngomong, jika anda ingin diwawancarai, anda dapat menghubungi saya melalui ini." Alyssa menyerahkan kartu nama miliknya kepada Eddie, dia melanjutkan. "Jika anda mau, saya akan memberi anda wawancara terpisah, aku hanya ingin mendapat sebuah berita baru. Maaf jika hal ini mengganggu anda."
"Oh, tak masalah, jika ada waktu aku akan segera menghubungi anda." Eddie menerima kartu nama itu sambil mengangguk.
Eddie merasa ada hal yang spesial tentang wanita ini.
Tunggu, bukankah gadis bernama Alyssa ini adalah salah satu warga sipil yang lolos dari krisis Outbreak?
Jika dia tak salah, wanita ini akan pergi ke pegunungan Arklay bersama Kurt untuk menyelidiki rumor yang telah menyebar di kota Raccoon.
Mata Eddie berkedip beberapa kali, sepertinya dia telah mendapatkan beberapa ide bagus.
"Ok, waktu bersantai telah habis, saatnya aku pergi." Eddie tiba-tiba berdiri dari kursi bar.
Jill tak tahu mengapa kekasihnya sangat terburu-buru. Dia tahu bahwa pria ini pasti memiliki suatu hal penting yang ingin dilakukan. "Kalau begitu aku akan menemanimu pulang." Jill meraih tangan Eddie dengan senyum khasnya.
"Tunggu!" Karyawati cantik bernama Cindy berlari mendekat ke arah Eddie. Setelah itu menyerahkan sebuah kartu; "Tuan, anda melupakan kartu bank milik anda."
"Ah... Maafkan aku, juga terimakasih." Eddie mengambil kartu itu dan segera mengantonginya, tak lupa berterimakasih kepad wanita cantik tersebut.
-----
dukung saya di;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77