Resident Evil: Eddie

Chapter 35: Bab 35



Setelah meninggalkan gedung Umbrella tersebut, Eddie akhirnya merasa lega, tekanan yang dikeluarkan oleh monster seperti Sergei terlalu besar.

Eddie hanya bisa bersikap sopan untuk sekarang, ketika ada kesempatan maka raih peluang dari balik layar!

Tunggu pihak lain maninggal setelah itu meledakkan semua skandal yang pernah dilakukan oleh pihak lain, dengan begitu dia bisa mendapat keuntungan lagi! Sungguh sebuah rencana yang sangat bagus.

***

Memikirkan kejadian yang telah terjadi kemarin, Eddie sedikit enggan untuk kembali ke laboratorium, setidaknya untuk sekarang. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Annette, semoga dia tak marah.

Eddie perlu mencari sebuah solusi terlebih dahulu, bagaimanapun pergi ke lab nanti tidak akan terlalu terlambat.

***

Eddie menuju ke tempat dimana Michael telah menjanjikan Helikopternya, di balik sebuah gedung yang tak terpakai, terdapat sebuah helikopter yang berdiri megah dengan baling-baling yang indah.

Helikopter tersebut adalah jaminan keselamatan Eddie saat krisis kota Raccoon terjadi.

Eddie memeriksa helikopter itu dengan seksama, mencoba mencari apakah ada kendala khusus atau sebuah masalah yang bisa diperbaikinya dengan cepat. Tapi ternyata helikopter itu tak memiliki kendala sama sekali, dia telah mengetesnya terbang secara singkat, semuanya baik-baik saja dan mesin siap digunakan kapan-pun Eddie ingin melarikan diri dari kota Raccoon.

*Ding!*

*Ding!*

*Ding!*

Ponsel Eddie mulai bergetar sambil mengeluarkan sebuah bunyi berulang, Eddie mengankat telepon tersebut, beberapa saat kemudian sebuah suara feminin datang dari sang penelpon. "Mengapa kamu masih belum datang ke lab? Tidak berani menghadapi masalah yang telah kamu lakukan kemarin?" Sang penelpon tersebut tak lain adalah Annette Birkin, suaranya terdengar acuh tak acuh yang mana membuat Eddie sedikit menelan ludahnya.

"Apakah kamu baik-baik saja? Saat ini aku sedang menyiapkan sesuatu untukmu..." Eddie mencoba menghibur Annette.

"Aku baik-baik saja, aku tidak memberi tahu William kejadian yang telah terjadi kemarin, jadi kamu bisa lebih tenang."

"Lebih baik kamu segera kembali ke lab, jika kamu tidak datang, kemungkinan akan membuat orang lain curiga. Jadi cepatlah kembali." Annette berkata masih dengan sikap yang sama, nadanya terdengar dingin, akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan tempo suaranya.

"Baiklah, aku akan kembali nanti, sekarang masih ada urusan yang harus aku lakukan." Eddie merenung sejenak, setelah berpikir untuk beberapa saat, akhirnya dia menghela nafas, nampaknya dia tak bisa terus menjauh, pria harus menghadapi apa yang telah mereka lakukan!

***

Satu jam kemudian, Eddie telah sampai di lab, begitu dia masuk ke dalam ruangan pribadinya, di sana dia disambut oleh sosok Annette yang sedang duduk di atas kursi. Karena masih belum sepenuhnya sembuh, Annette terlihat lebih lemas dari pada hari biasanya.

"Jadi, apa yang ingin kamu katakan?" Tanya Annette tanpa berkedip, dia memandang Eddie dengan tatapan dingin.

Eddie meraih sebuah tas yang berisi makanan yang telah dia beli di perjalanan.

Sayap ayam panggang, burger, serta jus buah-buahan yang segar. "Aku bingung harus memberikanmu apa, jadi aku membelikanmu ini. Aku harap kamu memaafkanku." Eddie melanjutkan. "Sebelumnya aku telah memperingatkanmu, saat itu emosiku benar-benar tak bisa di kendalikan... Jika kamu masih tak memaafkanku, maka aku akan menyerahkan hasil penelitian pribadiku kepadamu."

"Kau adalah temanku, jadi aku tak ingin menghancurkan hubungan ini." Eddie meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Dia terlihat sangat menyesal akan kejadian yang telah terjadi sebelumnya.

Di sisi lain Annette hanya mendengus, setelah itu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Karena dia bukan seorang perokok, plus ini adalah pertama kalinya. Annette mulai terbatuk setelah menghisap asap rokok tersebut.

"Aku tak menginginkan data hasil penelitianmu, kamu pikir penelitianmu bagus untukku?"

Eddie menjawab sambil menggelengkan kepalanya. "Aku tahu bahwa G-Serum lebih bagus ketimbang T-Serum, tapi jika menyangkut stabilitas, maka G-Serum milik Dr. William tak akan mampu menyaingin Serum yang telah aku kembangkan."

"Ngomong-ngomong tentang Serum, apakah kamu tahu siapa yang telah aku temui hari ini?" Eddie tiba-tiba berkata.

"Siapa yang kamu temui hari ini tak ada hubungannya denganku. Memangnya siapa yang telah kamu temui?"

Annette menghisap putung rokok tersebut sekali lagi, mencoba menenangkan gejolak batin yang dia alami saat ini.

Tak beberapa lama kemudian, beberapa batuk keluar dari mulutnya.

Eddie hanya bisa menghela nafas; 'Wanita ini... Sudah jelas dia ingin tahu, tapi dia bertindak seakan-akan dia tak ingin mengetahuinya.'

"Aku bertemu dengan Sergei."

"Sergei?"

"Ya, dia bertanya tentang Dr. William. Aku bilang aku hanya bertemu dan belajar denganmu selama ini."

"Apakah kamu menghianati kita?" Annette tiba-tiba bertanya, matanya terlihat menyipit.

"Tentu saja tidak, jika saya berhianat tentu saja aku tak akan datang menemuimu saat ini. Sudah kubilang kan? Aku adalah teman baik yang tak akan menghianati anda." Eddie tersenyum tulus.

Eddie sendiri adalah seorang pria yang selalu menepati janjinya, jika dia berkata tak akan menghianati seseorang, maka dia tak akan pernah menghianati orang tersebut. Terlebih lagi untuk Annette...

Annette menganggukkan kepalanya, setelah membuang dan mematikan putung rokok yang terlihat tak berkurang sedikitpun, Annette pun berkata. "Apakah kamu mengenal profesor Greg Mueller? Seorang mantan peneliti senior yang sebelumnya bekerja di Umbrella?"

Mendengar nama asing tersebut, Eddie menggelengkan kepalanya. "Tidak, apa hubungan pria tersebut dengan kita?"

"Dia adalah seorang ahli yang telah mempelajari senjata biokimia. Singkatnya pria itu adalah pria ahli yang telah mengembangkan Anti Virus untuk T-Virus."

"Jika kedepannya kita terkena T-Virus, kemungkinan besar kita akan membutuhkan Anti Virus tersebut."

Annette menjelaskan asal-usul Greg Mueller, seorang profesor jenius yang pernah bekerja di bawah Umbrella.

"Kamu mau aku mengambil Anti Virus tersebut?" Eddie bertanya sambil mengerutkan keningnya.

Annette mengangguk. "Bukan mengambil, tapi mengujinya. Ngomong-ngomong, pria itu telah mengikuti pelatihan seorang kader, jadi kamu harus lebih barhati-hati."

"Adapaun dimana dia berada sekarang, aku sendiri tidak tahu."

"Apa yang ingin aku katakan adalah, mungkin anda perlu Anti Virus serta catatan pria tersebut untuk memecahkan masalah Serum pribadi anda."

Mendengar penjelasan Annette, Eddie mulai termenung, kecacatan Serumnya memang tak diragukan lagi akan menjadi masalah di kemudian hari.

Jika dipikir-pikir, bukankah Dr. Mueller juga seorang pengembang proyek Reaper? Reaper yang dia rancang adalah jenis yang terkuat jika tidak salah, walaupun kecerdasan Reaper tersebut sedikit dipertanyakan, akan tetapi dalam hal kontrol... Maka tak ada yang bisa menandinginya.

Adapun kenapa Reaper yang dikembangkan Dr. Mueller mati, hal ini tak lain karena tembakan Anti Virus. Jika bukan karena Anti Virus yang di tembakkan ke monster itu, maka kemungkinan besar Reaper buatan Dr. Mueller akan berubah menjadi tak terbendung dan akan terus berkembang biak!

"Kamu mungkin benar, tapi aku masih bisa mengandalkan data perusahaan untuk membuat Anti Virus versi-ku sendiri, tapi aku masih menghargai saran anda." Eddie tersenyum cerah ke arah Annette.

Annette hanya balas mendengus. "Perusahaan Umbrella tak akan memberimu data dengan mudah, setiap data adalah aset penting dan juga dijaga sangat ketat! Aku takut kamu akan mati terlebih dahulu bahkan sebelum kamu berhasi mengembangkan Anti Virus milikmu sendiri. Jadi jangan terlalu banyak berpikir." Setelah mengatakan hal itu, Annette pergi diiringi dengan iringan suara sepatu hak tinggi yang berirama.

Eddie yang melihat sikap Annette hanya bisa tersenyum kecut. 'Dasar wanita, selalu engga untuk mengakui fakta...' Tapi Eddie suka sikap Annette, jadi dia hanya mengangkat bahunya.

Berhubung tak ada urusan di lab ini, Eddie memutuskan untuk pergi sambil berpikir untuk menanyakan informasi Anti Virus kepada Sergei.

'Semoga hal tersebut tak akan menimbulkan sebuah kecurigaan.'

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.